Jumat, 03 Juni 2011

ruptur uretra # sedikit dari lap. tutor. smoga membantu

Anatomi
Urethra pada pria terbagi dua menjadi pars anterior dan pars posterior, yang saling berbatasan pada diafragma urogenital. Urethra proksimal mulai dari perbatasan dengan buli-buli ,orificium uretra internum dan uretra prostatica. Urethra postatica seluruhnya terdapat di dalam prostat dan berlanjut menjadi urethra membranaceus. Struktur yang menjaga adalah ligamentum puboprostatika melekatkan prostat membran pada arkus anterior pubis.

Urethra membranaceus terdapat pada ujung anterior diafragma urogenital dan menjadi bagian proksimal urethra anterior setelah melewati membran perineum. Sfingter urethra eksterna terletak pada diafragma urogenital disekitar urethra membranaceus .
Urethra bulbosa, agak menonjol pada proksimal anterior, berjalan disepanjang bagian proksimal korpus spongiosum dan berlanjut menjadi urethra pendulosa di sepanjang uretra anterior.Ductus dari Glandula Cowper bermuara di urethra bulbosa. Urethra penil atau pendulosa berjalan disepanjang penis dimana berakhir pada fossa naviculare dan meatus urethra eksternus .

Mekanisme Cedera

Fraktur pelvis
Cedera urethra posterior utamanya disebabkan oleh fraktur pelvis, Ahli bedah ortopedi membagi fraktur menjadi tiga type menurut kejadiannya yaitu :
(i) cedera akibat kompresi anterior-posterior, (ii) cedera akibat kompresi lateral dan (iii) cedera tarikan vertikal. Fraktur tipe I dan II mengenai pelvis bagian anterior dan biasanya stabil. Tipe tarikan vertikal seringkali akibat jatuh dari ketinggian , paling berbahaya dan bersifat tidak stabil. Fraktur pelvis tidakstabil (unstable) meliputi cedera pelvis anterior disertai kerusakan pada tulang posterior dan ligament disekitar articulation sacroiliaca sehingga salah satu sisi lebih kedepan dibanding sisi lainnya (Fraktur Malgaigne). Cedera urethra posterior terjadi akibat terkena segmen fraktur atau paling sering karena tarikan ke lateral pada uretra pars membranaceus dan ligamentum puboprostatika .

Cedera tarikan ( shearing injury)
Cedera akibat tarikan yang menimbulkan rupture urethra disepanjang pars membranaceus (5-10%).Cedera ini terjadi ketika tarikan yang mendadak akibat migrasi kesuperior dari buli-buli dan prostat yang menimbulkan tarikan disepanjang urethra posterior. Cedera ini juga terjadi pada fraktur pubis bilateral (straddle fraktur) akibat tarikan terhadap prostat dari segmen fraktur berbentuk kupu-kupu sehingga menimbulkan tarikan pada urethra pars membranaceus.

indicator cedera urethra posterior, termasuk diantaranya trias cedera urethra ( darah di meatus, tidak bisa miksi dan buli-buli penuh) :
• Darah di meatus
Darah di meatus ditemukan pada 37%-93% penderita dengan cedera urethra posterior .Dengan timbulnya darah, setiap instrumentasi terhadap urethra ditunda sampai keseluruhan urethra sudah di lakukan pencitraan (uretrografi).
• Darah di introitus Vagina
Darah pada introitus vagina ditemukan pada 80% penderita perempuan dengan fraktur pelvis dan cedera urethra.
• Tidak bisa miksi
• Buli-buli penuh
• Hematuria
Meski tidak spesifik, hematuria pada miksi pertama merupakan indikasi adanya cedera urethra.jumlah dari perdarahan urethra berhubungan dengan beratnya cedera, sebagai cedera mukosa atau ruptur parsial dapat menimbulkan perdarahan yang banyak sedangkan transeksi total dapat menimbulkan perdarahan yang sedikit saja.
• Hematoma
Pada trauma urethra anterior, pola dari hematom dapat berguna unuk menilai batasan anatomi yang mengalami cedera. Ekstravasasi darah atau urine disepanjang korpus penis menunjukkan cedera dibatasi oleh fascia bucks. Rusaknya fascia bucks mengakibatkan ekstravasasi hanya dibatasi oleh fascia coles, sehingga penyebaran
ekstravasasi dapat ke superior sampai coracoclavicular dan ke fascia lata inferior atau dapat timbul hematom bentuk kupu-kupu di perineum. Pada wanita dengan fraktur pelvis, adanya hematom pada labia dapat menjadi indicator adanya cedera urethra.
• Prostat letak tinggi
Penilaiannya agak sulit teutama pada fase akut karena palpasi yang adekuat seringkali terhalangi oleh hematom didaerah pelvis atau prostat yang kecil di usia muda. Pemeriksaan rectum lebih penting untuk menilai cedera pada rectum yang dapat dihubungkan dengan fraktur pelvis. Ditemukannya darah pada pemeriksaan digital rectum semakin menguatkan dugaan fraktur pelvis.

Tipe Ruptur Uretra Posterior
Cedera uretra posterior dapat diklasifikasikan menurut luas dari cedera (Collpinto dan McCallum 1977) :
Tipe I Cedera tarikan uretra
Tipe II Cedera pada proksimal diafragma genitourinaria
Tipe III Cedera uretra pada proksimal dan distal diafragma genitourinaria
Kemudian AAST membuat klasifikasi rupture urethra posterior

Tipe Deskripsi Tanda dan Gejala
I , Kontusio , darah pada meatus dgn uretrogram normal
II , Cedera tarikan, Pemanjangan uretra tanpa adanya ekstravasasi kontras
III, Cedera parsial, Ekstravasasi kontras pada tempat cedera dan tampak kontras pada buli-buli
IV, Cedera Komplit, Ekstravasasi kontras pada tempat cedera, tak tampak kontras di buli-buli,panjang cedera < 2cm V , Cedera komplit, Transeksi komplit dengan jarak pemisahan uretra >2cm,atau perluasan ke prostat/vagina

Tidak ada komentar:

Jumat, 03 Juni 2011

ruptur uretra # sedikit dari lap. tutor. smoga membantu

Anatomi
Urethra pada pria terbagi dua menjadi pars anterior dan pars posterior, yang saling berbatasan pada diafragma urogenital. Urethra proksimal mulai dari perbatasan dengan buli-buli ,orificium uretra internum dan uretra prostatica. Urethra postatica seluruhnya terdapat di dalam prostat dan berlanjut menjadi urethra membranaceus. Struktur yang menjaga adalah ligamentum puboprostatika melekatkan prostat membran pada arkus anterior pubis.

Urethra membranaceus terdapat pada ujung anterior diafragma urogenital dan menjadi bagian proksimal urethra anterior setelah melewati membran perineum. Sfingter urethra eksterna terletak pada diafragma urogenital disekitar urethra membranaceus .
Urethra bulbosa, agak menonjol pada proksimal anterior, berjalan disepanjang bagian proksimal korpus spongiosum dan berlanjut menjadi urethra pendulosa di sepanjang uretra anterior.Ductus dari Glandula Cowper bermuara di urethra bulbosa. Urethra penil atau pendulosa berjalan disepanjang penis dimana berakhir pada fossa naviculare dan meatus urethra eksternus .

Mekanisme Cedera

Fraktur pelvis
Cedera urethra posterior utamanya disebabkan oleh fraktur pelvis, Ahli bedah ortopedi membagi fraktur menjadi tiga type menurut kejadiannya yaitu :
(i) cedera akibat kompresi anterior-posterior, (ii) cedera akibat kompresi lateral dan (iii) cedera tarikan vertikal. Fraktur tipe I dan II mengenai pelvis bagian anterior dan biasanya stabil. Tipe tarikan vertikal seringkali akibat jatuh dari ketinggian , paling berbahaya dan bersifat tidak stabil. Fraktur pelvis tidakstabil (unstable) meliputi cedera pelvis anterior disertai kerusakan pada tulang posterior dan ligament disekitar articulation sacroiliaca sehingga salah satu sisi lebih kedepan dibanding sisi lainnya (Fraktur Malgaigne). Cedera urethra posterior terjadi akibat terkena segmen fraktur atau paling sering karena tarikan ke lateral pada uretra pars membranaceus dan ligamentum puboprostatika .

Cedera tarikan ( shearing injury)
Cedera akibat tarikan yang menimbulkan rupture urethra disepanjang pars membranaceus (5-10%).Cedera ini terjadi ketika tarikan yang mendadak akibat migrasi kesuperior dari buli-buli dan prostat yang menimbulkan tarikan disepanjang urethra posterior. Cedera ini juga terjadi pada fraktur pubis bilateral (straddle fraktur) akibat tarikan terhadap prostat dari segmen fraktur berbentuk kupu-kupu sehingga menimbulkan tarikan pada urethra pars membranaceus.

indicator cedera urethra posterior, termasuk diantaranya trias cedera urethra ( darah di meatus, tidak bisa miksi dan buli-buli penuh) :
• Darah di meatus
Darah di meatus ditemukan pada 37%-93% penderita dengan cedera urethra posterior .Dengan timbulnya darah, setiap instrumentasi terhadap urethra ditunda sampai keseluruhan urethra sudah di lakukan pencitraan (uretrografi).
• Darah di introitus Vagina
Darah pada introitus vagina ditemukan pada 80% penderita perempuan dengan fraktur pelvis dan cedera urethra.
• Tidak bisa miksi
• Buli-buli penuh
• Hematuria
Meski tidak spesifik, hematuria pada miksi pertama merupakan indikasi adanya cedera urethra.jumlah dari perdarahan urethra berhubungan dengan beratnya cedera, sebagai cedera mukosa atau ruptur parsial dapat menimbulkan perdarahan yang banyak sedangkan transeksi total dapat menimbulkan perdarahan yang sedikit saja.
• Hematoma
Pada trauma urethra anterior, pola dari hematom dapat berguna unuk menilai batasan anatomi yang mengalami cedera. Ekstravasasi darah atau urine disepanjang korpus penis menunjukkan cedera dibatasi oleh fascia bucks. Rusaknya fascia bucks mengakibatkan ekstravasasi hanya dibatasi oleh fascia coles, sehingga penyebaran
ekstravasasi dapat ke superior sampai coracoclavicular dan ke fascia lata inferior atau dapat timbul hematom bentuk kupu-kupu di perineum. Pada wanita dengan fraktur pelvis, adanya hematom pada labia dapat menjadi indicator adanya cedera urethra.
• Prostat letak tinggi
Penilaiannya agak sulit teutama pada fase akut karena palpasi yang adekuat seringkali terhalangi oleh hematom didaerah pelvis atau prostat yang kecil di usia muda. Pemeriksaan rectum lebih penting untuk menilai cedera pada rectum yang dapat dihubungkan dengan fraktur pelvis. Ditemukannya darah pada pemeriksaan digital rectum semakin menguatkan dugaan fraktur pelvis.

Tipe Ruptur Uretra Posterior
Cedera uretra posterior dapat diklasifikasikan menurut luas dari cedera (Collpinto dan McCallum 1977) :
Tipe I Cedera tarikan uretra
Tipe II Cedera pada proksimal diafragma genitourinaria
Tipe III Cedera uretra pada proksimal dan distal diafragma genitourinaria
Kemudian AAST membuat klasifikasi rupture urethra posterior

Tipe Deskripsi Tanda dan Gejala
I , Kontusio , darah pada meatus dgn uretrogram normal
II , Cedera tarikan, Pemanjangan uretra tanpa adanya ekstravasasi kontras
III, Cedera parsial, Ekstravasasi kontras pada tempat cedera dan tampak kontras pada buli-buli
IV, Cedera Komplit, Ekstravasasi kontras pada tempat cedera, tak tampak kontras di buli-buli,panjang cedera < 2cm V , Cedera komplit, Transeksi komplit dengan jarak pemisahan uretra >2cm,atau perluasan ke prostat/vagina

Tidak ada komentar: