Jumat, 03 Juni 2011

trauma bul-buli a.k.a vesika urinaria

90% trauma tumpul akibat fraktur pelvis.
Jika buli-buli penuh, maka akan mudah robek bila terdapat tekanan dari luar berupa benturan. Buli-buli yang robek menyebabkan ekstravasasi urine ke intra/ekstra peritoneum.
• Tindakan operasi : hysterektomi, operasi colon / rectum, operasi hernia / operasi vagina.


Klasifikasi
• Kontusio buli-buli.
o Hanya memar pada dinding buli-buli, mungkin ada hematoma perivesikel tapi tidak ada ekstravasasi urine keluar.
• Cedera bili-buli ekstraperitoneal (45-60%)
• Cedera intraperitoneal (25-45%)

Gejala dan Tanda Klinis
Umum :
Shock, Hipotensi, Tachicardi, Demam
Lokal:
Peritonismus, bengkak dinding abdomen, Perdarahan uretra, Odem skrotum / labium, Tidak bisa buang air kecil.
• Nyeri Suprasimfisis.
• Hematuria.
• Anuria.
Diagnosis
• Klinis: Riwayat tauma, tanda-tanda shock, tidak bisa buang air kecil, Hematuria.
• Radiology:

o Cystografi, terdapat ekstravasasi kontras dalam rongga perivesikel merupakan tanda adanya robekan ekstraperitoneal. Jika terdapat kontras disela-sela usus berarti ada robekan buli-buli intraperitoneal.
o foto polos abdomen dengan tanda-tanda fraktur pelvis.
o cystoscopy.

Terapi
• Tergantung klasifikasi trauma.
o Kontusio : pasang kateter untuk mengistirahatkan buli-buli & sembuh 7-10 hari.
o Cedera intraperitoneal :
eksplorasi laparotomi, cari robekan, rongga abdomen di drainase, dijahit 2 lapis, pasang kateter sistostomi.
o Cedera ekstraperitoneal
dianjurkan untuk memasang kateter selama 7-10 hari.
o Pemberian antibiotik.
o Untuk memastikan bahwa buli-buli telah sembuh, sebelum melepas kateter uretra, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan cystografi guna melihat kemungkinan masih adanya ekstravasasi urine.

Komplikasi
• Peritonitis.
• Infeksi pelvis dan kandung kemih.
• Infeksi ginjal.
• Infeksi scrotum dan epididimis.
• Fistula.
• Osteitis pubis.

Tidak ada komentar:

Jumat, 03 Juni 2011

trauma bul-buli a.k.a vesika urinaria

90% trauma tumpul akibat fraktur pelvis.
Jika buli-buli penuh, maka akan mudah robek bila terdapat tekanan dari luar berupa benturan. Buli-buli yang robek menyebabkan ekstravasasi urine ke intra/ekstra peritoneum.
• Tindakan operasi : hysterektomi, operasi colon / rectum, operasi hernia / operasi vagina.


Klasifikasi
• Kontusio buli-buli.
o Hanya memar pada dinding buli-buli, mungkin ada hematoma perivesikel tapi tidak ada ekstravasasi urine keluar.
• Cedera bili-buli ekstraperitoneal (45-60%)
• Cedera intraperitoneal (25-45%)

Gejala dan Tanda Klinis
Umum :
Shock, Hipotensi, Tachicardi, Demam
Lokal:
Peritonismus, bengkak dinding abdomen, Perdarahan uretra, Odem skrotum / labium, Tidak bisa buang air kecil.
• Nyeri Suprasimfisis.
• Hematuria.
• Anuria.
Diagnosis
• Klinis: Riwayat tauma, tanda-tanda shock, tidak bisa buang air kecil, Hematuria.
• Radiology:

o Cystografi, terdapat ekstravasasi kontras dalam rongga perivesikel merupakan tanda adanya robekan ekstraperitoneal. Jika terdapat kontras disela-sela usus berarti ada robekan buli-buli intraperitoneal.
o foto polos abdomen dengan tanda-tanda fraktur pelvis.
o cystoscopy.

Terapi
• Tergantung klasifikasi trauma.
o Kontusio : pasang kateter untuk mengistirahatkan buli-buli & sembuh 7-10 hari.
o Cedera intraperitoneal :
eksplorasi laparotomi, cari robekan, rongga abdomen di drainase, dijahit 2 lapis, pasang kateter sistostomi.
o Cedera ekstraperitoneal
dianjurkan untuk memasang kateter selama 7-10 hari.
o Pemberian antibiotik.
o Untuk memastikan bahwa buli-buli telah sembuh, sebelum melepas kateter uretra, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan cystografi guna melihat kemungkinan masih adanya ekstravasasi urine.

Komplikasi
• Peritonitis.
• Infeksi pelvis dan kandung kemih.
• Infeksi ginjal.
• Infeksi scrotum dan epididimis.
• Fistula.
• Osteitis pubis.

Tidak ada komentar: